THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sunday, 22 April 2012

::Renungan Sebelum Majlis::


::Tika terbaca artikel ni rasa sayu sangt hati.huhu.sesungguhnya Engkau kuatkanla hatiku dan tetapkan iman dalam apa jua keaadaan sekalipun..berila aku kekuatan dan masa yang adil tuk aku berikan kepada orang2 tersayang ku..akak sayang ibu n abah!::
~adopted from 1blog~
Saat pertama kali putri kecil kami terlahir di dunia, dia menjadi simbol kebahagiaan bagi kami, orang tuanya. Bahagia yang tiada tara kami rasakan karenanya. Kami menjaganya siang dan malam, sampai kami melupakan keadaan diri sendiri. Kami sadar, memang seharusnyalah seperti itu kewajiban orang tua.
Kami besarkan dia dengan segenap jiwa dan raga. Kami didik dengan semaksimal ilmu yang kami punya. Dan kami jaga dia dengan penuh kehati-hatian.
Dan waktupun berlalu…
Dia kini telah menjadi sesosok gadis yang cantik. Betapa bangga kami memilikinya. Kami berpikir, betapa cepat waktu berlalu, dan terbersit dalam hati kami untuk tetap menahannnya disini. Bukan bermaksud meletakkan ego kami atas hidupnya, Namun sebagai orang tua, siapa yang dapat berpisah dari anaknya. Putri kesayangannnya.
Tapi,…
Hari ini, akhirnya datang juga. Saat dimana kami harus melihatnya terbalut dalam pakaian cantik, yaitu gaun pengantinnya. Gadis kecil kami telah tumbuh dewasa. Dan sesudah ijab kabul ini, kau lah kini yang menjadi penjaganya. Menggantikan kami. Mari ikatkan tanganmu kepadanya.
Waktu akhirnya memaksa kami berpisah dengannya. Walaupun kau adalah orang yang asing dan baru sebentar dikenalnya, sedangkan kami adalah orang tuanya yang telah mengorbankan semua yang kami punya untuknya. Namun, tak ada sama sekali kemarahan kami atas dirimu, menantuku. Namun ijinkan kami sedikit meluapkan kesedihan atas seorang putri kami yang harus jauh meninggalkan kami, karena harus mengikutimu. Kamipun tak akan protes kepadamu, karena mulai hari ini, dia harus mengutamakan kau diatas kami.
Tolong, jangan beratkan hatinya, karena sebenarnya pun hatinya telah berat untuk meninggalkan kami dan hanya mengabdi kepadamu. Seperti hal nya anak yang ingin berbakti kepada orang tua, pun demikian dengannya. Kami tidak keberatan apabila harus sendiri, tanpa ada gadis kecil kami dulu yang selalu menemani dan menolong kami dimasa tua.
Kami menikahkanmu dengan anak gadis kami dan memberikan kepadamu dengan cuma- cuma, kami hanya memohon untuk dia selalu kau jaga dan kau bahagiakan.
Jangan sakiti hatinya, karena hal itu berarti pula akan menyakiti kami. Dia kami besarkan dengan segenap jiwa raga, untuk menjadi penopang harapan kami dimasa depan, untuk mengangkat kehormatan dan derajat kami. Namun kini kami harus menitipkannya kepadamu. Kami tidaklah keberatan, karena berarti terjagalah kehormatan putri kami.
Jika kau tak berkenan atas kekurangannya, ingatkanlah dia dengan cara yang baik, mohon jangan sakiti dia, sekali lagi, jangan sakiti dia.
Suatu saat dia menangis karena merasa kasihan dengan kami yang mulai menua, namun harus sendiri berdua disini, tanpa ada kehadirannya lagi. Tahukah engkau wahai menantuku, bahwa kau pun memiliki orang tua, pun dengan istrimu ini. Disaat kau perintahkan dia untuk menemani orang tuamu disana, pernahkah kau berpikir betapa luasnya hati istrimu? Dia mengorbankan egonya sendiri untuk tetap berada disamping orang tuamu, menjaga dan merawat mereka, sedang kami tahu betapa sedih dia karena dengan itu berarti orang tuanya sendiri, harus sendiri. Sama sekali tiada keluh kesah darinya tentang semua itu, karena semua adalah untuk menepati kewajibannya kepada Allah.
Dia mementingkan dirimu dan hanya bisa mengirim doa kepada kami dari jauh. Jujur, sedih hati kami saat jauh darinya. Namun apalah daya kami, memang sudah masa seharusnya seperti itu, kau lebih berhak atasnya dari pada kami, orang tuanya sendiri.
Maka hargailah dia yang telah dengan rela mengabdi kepadamu. Maka hiburlah dia yang telah membuat keputusan yang sedemikian sulit. Maka sayangilah dia atas semua pengorbanannya yang hanya demi dirimu. Begitulah cantiknya putri kami, Semoga kau mengetahui betapa berharganya istrimu itu, jika kau menyadari.

Tuesday, 10 April 2012

::Progress Walimatul Urus::

hye rasa lama plak xupdate..bnyak benda nk wat lagi.wua... last week kuar ngan incik tunang nk pegi cari sampin dia..erm pusing merata alam xjumpa jugak.at last we decide to take that black sampin..erm it's look nice and kene matching ngn veil saya la nanti..hehe..can't imagine how we will look's like kan..*nervous*

pejam celik tgk2 lagi sebulan semngu lagi..erm ni masa2 bujang yang ader bek gunakan sehabis yang mungkin..tp habiskan pun g mane jer..isnin sampai jumaat pegi keje kul 7 balik kul 7..mlam mmg dah xkuar dah unless i have sumtng to buy..*dinner la tu,sbb malas nk masak kan* lgipun org2 tua dah pesan, dah dekat2 kenduri jgn duk kuar malam2..xbek n elakkan dari kene panahan arjuna..wahh ayat gitu.haha. insyallah pesanan org tua2, org muda sume saye ingt.he.sabtu ahad blik kmpung tpg.lau xbalik pun duk umah ja la..update benda ape yang xsiap lagi..

smlm dah start tulis kad kawin..wahhh ru rasa skit2 aura nk kawin.hehe.ni pun dah ditegur n di remind berkali2 oleh adik2 and staf2 terdekat.bagus betul mereka2 ni..saya sayang korang! so skit2 la tulis mana yang ada adress.. so boleh la nk kuar pos kad tu mana kawan2 yang jauh..tulis tangan oke sume kd2 tu..

ni gmbr2 progress pengeluaran kad kawin kepada kawan2 tersayang!

 :: di masa pgress 0.5 %..amik gmbr lu penting.hehe::

::1st batch tuk dipos!..::

so, day by day i will update ape yang saya wat menjelang ari2 terakhir saya menjadi seorang bujang.ha.it's more to my wedding preparation..luv it!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...